Rangkuman Kelas 11 Pendidikan Agama Islam
Bab 7 Rasul Rasul Kekasih Allah Swt.
A. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
Iman
kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt.
yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di
dunia dan akhirat.
Nabi
|
Rasul
|
Manusia
pilihan yang diberi wahyu oleh Allah Swt. untuk dirinya sendiri dan tidak
mempunyai kewajiban untuk menyampaikan pada umatnya
|
Manusia
pilihan Allah Swt. yang diangkat sebagai utusan untuk menyampaikan
firman-firman-Nya kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup.
|
Perintah
beriman kepada rasul Allah Swt. terdapat dalam surah an-Nisa/4: 136.
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah
beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an)
yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya.
Barang siapa ingkar kepada Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitabkitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat
sangat jauh. (Q.S. an-Nisa/4: 136).
B. Sifat Rasul-Rasul Allah Swt.
1. Sifat Wajib
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut seorang
rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu seperti
berikut.
a.
As-siddiq
As-siddiq, yaitu
rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as. kepada bapaknya adalah
perkataan yang benar.
b.
Al-Amanah
Al-Amanah, yaitu
rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh as. mendustakan apa yang
dibawa olehnya.
c.
At-Tablig
At-Tablig, yaitu
rasul selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat yang disembunyikan
Nabi Muhammad saw.
d.
Al-Fatanah
Al-Fatanah, yaitu
rasul memiliki kecerdasan yang tinggi.
2. Sifat Mustahi
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. Sifat
mustahil ini lawan dari sifat wajib, yaitu seperti berikut.
a.
Al-Kizzib
Al-Kizzib, yaitu
mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan dan perbuatan rasul tidak
pernah bohong atau dusta.
b.
Al-Khianah
Al-Khianah, yaitu
mustahil rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan kepadanya pasti dilaksanakan.
c.
Al-Kitman
Al-Kitman, yaitu
mustahil rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang ia terima dari
Allah Swt. pasti ia sampaikan kepada umatnya.
d.
Al-Baladah
Al-Baladah yaitu mustahil rasul itu bodoh.
Meskipun Rasulullah saw. tidak bisa membaca dan menulis (ummi) tetapi ia
pandai.
3. Sifat Jaiz
Rasul juga memiliki
sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu seperti berikut. 1. Ishmaturrasµl adalah orang yang ma’shum,
terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan
menyampaikan wahyu Allah Swt.
2. Iltizamurrasµl adalah orang-orang yang selalu
komitmen dengan apa pun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah
sesuai dengan arahan dan perintah Allah Swt.
C. Tugas Rasul-Rasul Allah Swt.
Para rasul dipilih
oleh Allah Swt. dengan mengemban tugas yang tidak ringan. Di antara tugas-tugas
rasul itu sebagai berikut.
1.
Menyampaikan
risalah dari Allah Swt.
2.
Mengajak
kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-esa-kan Allah Swt. dan
menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan Allah).
3.
Memberi
kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan kepada orang kafir.
4.
Menunjukkan
jalan yang lurus.
5.
Membersihkan
dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.
6.
Sebagai
hujjah bagi manusia.
D. Hikmah Beriman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
1.
Makin
sempurna imannya.
2.
Terdorong
untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
3.
Terdorong
untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
Bab
8 Menghormati dan Menyayangi Orang Tua dan Guru
A.
Pentingnya Hormat dan Patuh kepada Orang Tua
Pentingnya seorang anak untuk meminta doa restu dari kedua orang tuanya
pada setiap keinginan dan kegiatannya karena restu Allah Swt. disebabkan restu
orang tua. Orang yang berbakti kepada orang tua doanya akan lebih mudah dikabulkan
oleh Allah Swt.
Perlu
ditegaskan kembali, bahwa birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua),
tidak hanya sekadar berbuat ihsan (baik) saja. Akan tetapi, birrul walidain
memiliki ‘bakti’. Bakti itu pun bukanlah balasan yang setara jika dibandingkan
dengan kebaikan yang telah diberikan orang tua. Namun setidaknya, berbakti
sudah dapat menggolongkan pelakunya sebagai orang yang bersyukur.
Imam AdzDzahabi menjelaskan,
bahwa birrul walidain atau bakti kepada orang tua, hanya dapat direalisasikan
dengan memenuhi tiga bentuk kewajiban:
Pertama : Menaati segala perintah orang tua, kecuali
dalam maksiat.
Kedua : Menjaga amanah
harta yang dititipkan orang tua, atau diberikan oleh
orang tua.
Ketiga : Membantu atau menolong orang tua bila mereka
membutuhkan.
Adapun hikmah yang bisa diambil
dari berbakti kepada kedua orang tua dan guru,
antara lain seperti berikut.
1. Berbakti kepada kedua orang tua
merupakan amal yang paling utama.
2. Apabila orang tua kita ri«a
atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. pun rida.
3. Berbakti kepada kedua orang tua
dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami, yaitu dengan cara bertawasul
dengan amal saleh tersebut.
4. Berbakti kepada kedua orang tua
akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur.
5. Berbakti kepada kedua orang tua
dapat menjadikan kita dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah Swt.
B.
Pentingnya Hormat dan Patuh kepada Guru
Guru adalah orang yang mengajarkan
kita berbagai ilmu pengetahuan dan
mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Setinggi
pangkat atau kedudukan seseorang, tetaplah ia seorang pelajar yang berhutang
budi kepada guru yang pernah mendidiknya dahulu.
Para ulama sangat menghormati
guruguru mereka. Cara mereka memperlihatkan penghormatan terhadap gurunya
antara lain sebagai berikut.
1.
Mereka rendah hati terhadap gurunya.
2.
Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan
guru.
3.
Mereka juga senantiasa berkhidmat untuk
guruguru mereka dengan mengharapkan balasan pahala serta kemuliaan di sisi
Allah Swt.
4.
Mereka memandang guru dengan perasaan penuh
hormat dan ta’lim (memuliakan) serta memercayai kesempurnaan ilmunya.
Hikmah
menghorati Guru.
1. Ilmu yang kita peroleh akan
menjadi berkah dalam kehidupan kita.
2. Akan lebih mudah menerima
pelajaran yang disampaikannya.
3. Ilmu yang diperoleh dari guru
akan menjadi manfaat bagi orang lain.
4. Akan selalu didoakan oleh guru.
5. Akan membawa berkah, memudahkan
urusan, dianugerahi nikmat yang lebih dari Allah Swt.
Post a Comment